Masih.. kugapai sorot indah matanya
Juga kudapati senyum yang melemahkan hati
Sejenak hati tak tahu apa artinya?
Kurasa bahagia, saat aku melihatnya
Kurasa juga sesuatu yang menyesakkan
Dengan segenggam kasih dan sayang yg kupunya
Sepertinya aku sangat menginginkannya
Hingga kubiarkan egoku melukainya
Entahlah?
Aku masih sama
Berharap secercah rasa yg ada menjadi bermakna
Meski untuknya aku layaknya hembusan angin
Yang melewati hari indahnya sesekali
Tapi tulus kasih yang ku punya
Telah memberiku sebuah jawaban
Bahwa..
Aku takkan pernah lelah menunggunya
Hingga saat ia tahu aku selalu ada untuknya
Hingga ia merasakan hal yang sama
Walau nanti kudapati luka dari tutur katanya
Walau akhirnya kenyataan tak berakhir baik
Untukku dan perasaan yang kupunya
Ia masih menganggap semua tak sempurna
Tetaplah akan kutampakkan senyum bahagia
Sekalipun hati merasa meneteskan airmata yang tertahan
Memanggil namanya atau selalu saja mengingat kenangan terindah yang pernah ada
Apapun itu ?
Entah berapa banyak lagi luka yang kuterima
Aku masih akan mencintainya
Dengan kasih putih yang tulus hanya untuknya
Dengan rasa angan yang hampir saja terwujud
Aku tetap akan menjalani hari-hari
Dimana kusimpan kesedihan didalam hati
Dan berpura-pura menjadi bukan diriku sendiri
Menyembunyikan semuanya
Termasuk luka yang ia ciptakan seolah tak pernah ada
Karena bagiku mencintainya tak harus memiliki jiwanya
Tak mesti saat yang sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar